Shi-hoo dan Jae-min duduk di tempat persembunyian mereka dan berbicara tentang gadis yang mereka cintai, tidak pernah menduga mereka berdua memikirkan gadis yang sama. Jae-min membeku ketika Shi-hoo bertanya berasal dari keluarga terhormat mana gadis yang dia sukai, tidak dapat dikatakan dengan keras bahwa dia seorang tukang daging yang rendah.
Sementara itu Ma-ri berbaring di tempat tidur memikirkan Jae-min, dan bertanya-tanya mengapa ia menyalahkan pakaiannya yang kotor pada dirinya. Dia ingat bagaimana lezatnya darah Jae-min ketika dia mengeluarkan racun ular dari kakinya, dan merasa ngeri pada pergantian pikirannya sendiri.
Persembunyian para anak laki-laki ternyata adalah pondok berburu yang tidak terpakai, dan di dalam Shi-hoo mengungkapkan bahwa, karena dia diusir dari Sungkyunkwan, dia akan mengikuti tes dinas militer dan menjadi seorang perwira. Jae-min tidak dapat memahami benar-benar menerima nasib seperti itu, dan tampak ngeri.
Ayah Ma-ri mengambil jalan akhir dan bertemu dengan pemimpin perempuan vampir peminum darah manusia dari klan Wonsangu, Lady Won. Won mengungkapkan keterjutannya bahwa peminum darah hewan dapat hidup dengan baik, yang ia jawab, “bahkan hidup lebih lama sebenarnya hanya setengah kehidupan jika Anda harus untuk mendapatkannya.”
Lady Won di sini untuk memberitahu Ayah dan klan vampir untuk tidak ikut campur dan membiarkan dia melaksanakan rencananya untuk menaklukkan manusia, tapi Ayah bersumpah klannya akan menghentikan mereka tidak peduli apa yang perlu dilakukan. Lady Won menyerang ketika ia berbalik untuk pergi, tapi Ayah membalas serangan kembali. Meskipun pertarungan sangat mengerikan, mereka tampak berimbang.
Ayah Ma-ri memperingatkan dia untuk tidak pernah menyeberangi jembatan ini ke wilayahnya, atau akan dianggap sebagai deklarasi perang. Klannya mungkin tidak kuat secara fisik, karena mereka minum darah hewan, tetapi mereka memiliki keunggulan dalam satu hal – kemampuan untuk bergerak di siang hari. Mereka bisa membnu seluruh klan manapun sementara mereka tidur.
Ah-ra dan teman-temannya membicarakan pernikahan mendatang dan kabar tentang calonnya yang luar biasa tampan, tapi Ah-ra adalah satu-satunya orang yang benar-benar melihat dia. Dia pernah kehilangan sepatunya satu hari ketika mencoba melarikan diri dari sekelompok siswa Sungkyunkwan yang memohon bantuannya, dan Jae-min telah menkuti mereka dan dengan gagah meletakkan sepatu kembali di kaki Ah-ra. Hm, Cinderella zaman Joseon?
Salah satu teman Ah-ra menyarankan makeover khusus sebelum pernikahan, sesuatu yang tampaknya akan dilarang. Tempat yang dimaksud jelas tidak hanya memberikan perawatan kecantikan, tetapi juga membuat obat ajaib untuk memikat laki-laki. Ah-ra mengungkapkan itu adalah pikiran paling konyol, tapi kemudian pergi ke tempat itu pada malam harinya.
Dia bertemu dengan si pemilik, tidak lain adalah Lady Won. Ah-ra diberikan perawatan oleh berbagai ahli di bidang akupresur dan pijat, dan Lady Won datang untuk berbicara dengan dia setelah selesai. Dia menawarkan Ah-ra parfume pesona yang dikenakan oleh semua wanita cantik yang terkenal di seluruh negeri untuk menyihir para pria kuat, tapi dengan syarat. Ah-ra harus membantunya memberi pelajaran kepada seorang pemula di tempatnya.
Hari berikutnya Ma-ri dipanggil ke rumah Ah-ra untuk pengiriman, dan seorang pembantu mengikat pita bordir di rambutnya, mengatakan itu hadiah dari putri tuan rumah. Dia mengatakan pada Ma-ri untuk membantu dirinya menghabiskan makanan ringan, sambil menunggu Ah-ra pulang dan berterima kasih padanya.
Ma-ri mengagumi pita tersebut, karena tidak pernah melihat sesuatu yang begitu bagus, lalu memasukkan beberapa makanan ringan ke lengan bajunya sehingga terlihat seolah-olah dia makan. Ah-ra masuk bersama dengan ibunya, yang terkejut dan marah melihat Ma-ri di sana. Dia diseret keluar dan dituduh pencuri, karena seorang wanita yang mulia tidak akan pernah mengundang tukang daging ke rumahnya. Itu semua jebakan.
Ibu Ah-ra memerintahkan untuk mengunci Ma-ri di dalam gudang, tapi Shi-hoo, yang sudah mengawasi semua ini dari atas dinding, menghentikan itu semua. Dia berpendapat bahwa mengikat pita di rambutnya bukan merupakan tindak pidana. Meskipun ia berhasil membuat semua orang berhenti, ia tampaknya tidak bisa melakukan banyak hal lain, ketika tiba-tiba terdengar suara Jae-min untuk mengajukan pertanyaan.
Dia kenal dengan pemilik rumah, dan ia membenarkan kemarahan para pemilik rumah, mengatakan bahwa setiap orang akan tersinggung oleh seorang tukang daging, yang lebih rendah dari babi, menyentuh barang-barang mereka. Dia mengibaratkan Ma-ri sebagai hewan yang mencoba untuk bersikap sebagai manusia, dan mengatakan untuk memulangkannya ke kandang babinya seperti kandang babi apapun.
OMG, saya tahu Jae-min mencoba untuk membantu dia keluar dari rumah ini dengan aman, tetapi jika caranya begini, dia akan harus membayarnya nanti. Tentu saja ketika penjaga mengangkat tangan Ma-ri untuk membawanya keluar, makanan jatuh dari lengan bajunya, membuatnya terlihat lebih seperti pencuri. Dia berjalan pulang dengan malu, dengan Shi-hoo mengikuti di belakang.
Shi-hoo menghentikan Ma-ri untuk meminta dia berduel dengannya, dan memberikannya sebuah bambu, memotong sependek seukuran serulingnya. Shi-hoo mengatakan bahwa dia melihat Ma-ri menangkis preman sementara tidak pernah benar-benar memukul mereka dengan ujung serulingnya, yang membuktikan dia seorang pejuang yang sangat hebat, dan ingin melihat bagaimana dia melakukan itu.
Shi-hoo tidak menahan pukulannya karena mereka bertarung , dan Ma-ri mempertahankan dirinya dengan sangat baik. Mereka bahkan mulai untuk bersenang-senang, dan Ma-ri melupakan hari mengerikan yang baru saja dia alami. Shi-hoo menang tapi menyatakan keterampilan pertempuran Ma-ri sangat baik, maka ia mengakui bahwa kejadian sakit perut para pelajar karena makan daging adalah perbuatannya sehingga membuat Ayah Ma-ri dhukum dengan tidak adil. Shi-hoo mengatakan bahwa ia telah diusir, dan mengatakan bahwa ia akan menyampaikan permintaan maaf yang paling tulus. [Sinopsis Drama Korea Orange Marmalade Selanjutnya]
Leave a Reply