FAKTA TENTANG MENIKAH DENGAN PRIA KOREA

Fakta tentang menikah dengan pria Korea – Siapa yang dapat memungkiri bahwa pria asal Korea Selatan kebanyakan berwajah tampan dan begitu manis. Apalagi jika melihat beberapa drama Korea yang memperlihatkan berbagai sisi romantis para pria Korea. Hal ini pula yang membuat para wanita jatuh hati dan ingin memiliki kekasih ataupun suami orang Korea.

Namun ternyata memiliki suami orang Korea bukan perkara yang mudah seperti yang anda pikirkan. Karena ada beberapa hal yang terbilang menjadi sebuah resiko jika anda memilih pria Korea sebagai pendamping hidup anda. Hal ini terasa wajar mengingat perbedaan kebudayaan di setiap negara.

Berikut ini adalah beberapa Fakta tentang menikah dengan pria Korea yang perlu anda ketahui. Yuk simak ulasan lengkapnya.

1. Pemilihan Kewarganegaraan

Fakta tentang menikah dengan pria Korea yang pertama adalah soal pemilihan kewarganegaraan. Saat memutuskan untuk menikah dengan WNA (Warga Negara Asing) tentunya banyak hal yang harus anda pertimbangkan. Hal yang terasa begitu penting adalah soal kewarganegaraan. Tentang kewarganegaraan, banyak warga Indonesia yang terpaksa menjadi WNA demi mengikuti kewarganegaraan suami dan anak-anaknya. Hal ini dikarenakan negara kita, Indonesia masih belum mengijinkan warganya memiliki dua kewarganegaraan atau yang juga sering disebut dengan sebuatan Dwi Kewarganegaraan untuk sang ibu atau Ayah yang menikah dengan WNA. Namun sebaliknya, negara Korea telah mengijinkan warganya untuk memiliki Dwi Kewarganegaraan.

2. Kehidupan Sehari-hari

fakta-tentang-menikah-dengan-pria-korea-2Untuk para penikmat setia drama Korea, anda tentu saja tak asing lagi dengan cerita yang menampilkan seorang wanita miskin dinikahi oleh pria kaya. Mereka hidup secara mewah dengan pelayan yang begitu banyak. Tak hanya itu, dalam drama itu juga sang wanita diperlakukan layaknya putri kerajaan. Namun ternyata Fakta tentang menikah dengan pria Korea dalam hal ini terasa kurangĀ  sesuai dengan kenyataannya. Karena pada dasarnya orang Korea lebih suka untuk mengerjakan sendiri pekerjaan yang ada dirumah. Oleh karena kebiasaan inilah, mereka enggan menggunakan jasa pembantu.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.




This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.