Su-bong flash back ke malam, ketika Chul meminjam uang. Su-bong ragu-ragu tetapi mengosongkan dompetnya demi Chul, dan mengatakan ia memiliki lebih banyak lagi uang di bank ketika Chul meminta lebih. Su-bong akan menyerahkan uang tunai ketika tangan Chul berkedip dan menghilang lagi. Chul mengatakan ini adalah apa yang terjadi ketika seorang pahlawan tidak dapat memenuhi perannya sebagai pahlawan, dan meminta Su-bong tidak memberitahu Yeon-joo tentang hal itu.
Tapi tentu saja hal pertama yang Su-bong dilakukan adalah memberitahu Yeon-joo tentang hal itu, kembali ke masa sekarang. Dia mengatakan itu seperti saat tangan So-hee mulai menghilang, dan kemudian ia ingat bahwa ia tidak seharusnya mengadukan hal ini, dan meminta Yeon-joo untuk tidak mengatakan apa-apa.
Yeon-joo menutup telepon untuk menjawab bel pintu, dan terkejut ketika Kang Chul yang berdiri di ambang pintu, datang lebih awal dan tanpa pemberitahuan. Chul mengakui bahwa dia ingin tahu di mana Yeon-joo tinggal, dan bahwa Su-bong mengatakan kepadanya bahwa ibunya akan keluar kerja.
Chul mengatakan bahwa tidak ada cukup informasi tentang Yeon-joo di manhwa dan ia ingin melihat banyak hal untuk dirinya sendiri. Yeon-joo hanya menatap cemas ke arah tangan Chul, dan tidak bisa lega sampai dia memastikan bahwa tangan itu ada.
Chul mengatakan bahwa rumahnya bagus dan nyaman, dan mengingatkan Chul pada rumah masa kecilnya. Chul mengatakan padanya untuk silahkan lanjutkan bersiap-siap, tapi ketika Yeon-joo menuju ke kamar mandi untuk mengganti piyama mandi, Chul bertanya, “karena kamu sudah menggunakan piyama, tidak bisakah kau melepaskannyanya?” Apa? kau tidak bisa mengatakan hal-hal seperti itu! Kau akan memberikan cewek serangan jantung!
Chul menjelaskan (seolah-olah ini adalah sangat logis) bahwa Yeon-joo menganggap itu tidak adil bahwa dia satu-satunya yang ingat banyak hal, dan Chul frustrasi juga dengan tidak mengetahui banyak hal, jadi mereka harus buru-buru dan melakukan semua hal di manhwa. “Seperti melihat kau telanjang, dan mencium satu sama lain sekitar lima kali,” Chul membantu menceritakan.
Rahangnya mulut Yeon-joo terbuka diiringi lagu latar drama yang lucu dan cukup lama, dan Chul menambahkan bahwa kesenjangan yang terlalu lebar antara apa yang dia tahu dan apa yang dia tahu, dan dia hanya ingin tahu semua, “Aku ingin merasakan apa yang Kang Chul rasakan dalam buku ini.” Yeon-joo bertanya apakah dia sedang bercanda, tapi Chul bilang dia sangat serius. Bwhahaha.
Yeon-joo mengabaikan Chul dan menutup diri di kamar mandi untuk mengatur napasnya. Chul berjalan-jalan santai kamar tidur Yeon-joo, melihat selera Yeon-joo dalam lingerie, dan berhenti di jendela di mana Yeon-joo merekam semua momen besar mereka bersama-sama di manhwa.
Dia tahu gambar-gambar itu dengan baik sekarang dan tersenyum serius mengetahui bahwa Yeon-joo menyimpan kenangan itu semua. Dan ketika Yeon-joo keluar, Chul berkata, “terima kasih. Untuk tidak melupakan aku, dan untuk merindukanku.”
Yeon-joo terlihat sedih tapi tersentuh pada kata-katanya, dan menjelaskan bahwa mereka tidak pernah berfoto bersama, dan dia sangat menyesalinya. Chul setuju untuk mengambil banyak gambar dengan dia saat ini, dan Chul melihat pada foto Yeon-joo dengan ibunya.
Yeon-joo terlambat menyadari pakaian dalamnya berserakan di atas tempat tidur dan bergegas merapikan, dan Chul mulai berbicara tentang suaminya sebagai orang ketiga, penasaran apakah suaminya akan menikahinya jika ia tahu Yeon-joo begitu berantakan, dan Yeon-joo mengeluh bahwa ini adalah kesalahan Chul karena hampir mati dan mengambil semua perhatiannya.
Mereka keluar berkencan. Yeon-joo menawarkan untuk membawanya keluar, karena Chul tidak memiliki uang dan tidak tahu ke mana harus pergi. Chul mengatakan dia membaca di manhwa bahwa Kang Chul dan Yeon-joo menikah terlalu cepat, meskipun tentu saja ada keadaan khusus.
“Jadi mari kita saat ini melakukan seperti yang dilakukan pasangan lain. Ini agak lucu untuk menikah dulu dan kencan setelahnya, tapi jangan lakukan hal-hal manis yang ingin kau lakukan seperti itu adalah pekerjaan rumah,” katanya.
Chul menyarankan melakukan hal-hal secara alami ketika mereka datang, satu per satu, dan Yeon-joo setuju dengan senang hati. Tapi kemudian segera setelah mereka tiba di restoran dan ia melihat bahwa tidak ada orang, di dalam mobil Chul bertanya kapan mereka dapat mulai ciuman. Lhooo? Katanya jalani secara alami. Wkwkwk.
Kang Chul: “Lalu bisakah aku?” Yeon-joo bilang ya, dan bahkan sebelum Yeon-joo menyelesaikan kalimatnya, Chul membungkuk dan mengangkat wajah Yeon-joo ke arahnya, dan menciumnya dengan lembut.
Chul menatap lekat-lekat Yeon-joo setelahnya. Dan kemudian dia berkata samar, “Jadi ini rasanya. Hm, itu begini. Aku tahu sekarang.” Yeon-joo bertanya apa yang Chul maksud dengan itu dan bagaimana rasanya, tapi Chul hanya tersenyum dan berkata, “No comment.” Urg!
Mereka duduk untuk makan, dan tangan Chul terus berkedip, Yeon-joo bisa melihat dari sisi mejanya. Tapi Yeon-joo terganggu dengan rasa khawatir tentang hal itu dan mengatakan kenyataan bahwa Chul telah menjaga tangannya tersembunyi sepanjang hari, dan bertanya apa yang akan mereka lakukan tentang hal itu.
Chul menyadari ia tidak dapat menghindari masalah ini dan menunjukkan tangannya, yang berkedip. Dia mengatakan sudah seperti ini selama satu bulan, sejak hari Ajusshi meninggal, dan saat Yeon-joo tidur, dia berbicara dengan Ayah dan Wajah Baru, karena ia ingin memastikan dia sedang berbicara dengan Oh Sung-moo yang nyata. Dan Chul menemukan mengapa rencana mereka untuk happy ending menjadi kacau:
Itu semua kembali ke malam itu di atap, ketika Kang Chul ditikam oleh Tanpa Wajah, dan kemudian ditusuk lagi oleh Ayah. Tanpa Wajah menangkap Ayah ketika ia melarikan diri, dan menuntut untuk tahu siapa dia, mengapa ia ingin membuh Kang Chul, dan mengapa dia tak terkalahkan.
Dua malam yang lalu ketika Chul berhadapan dengan Wajah Baru melalui tablet, Wajah Baru mengatakan kepadanya bahwa Chul bukan orang pertama yang sadar diri dalam manhwa, tapi dia juga. Dan di atas itu semua, Wajah Baru mengatakan bahwa Ayah telah lama berjanji untuk memberinya wajah.
Kembali di atap, Tanpa Face telah menembaki Ayah, siap untuk menuhnya. Tapi Ayah memohon untuk hidupnya dan berjanji untuk menjadikan dia karakter utama dari manhwa, dan bersumpah bahwa itu akan mudah dilakukan.
Leave a Reply