Jae-min dan Ma-ri berjalan kembali dari mercusuar, Jae-min meraih tangan Ma-ri dengan malu-malu kemudian menyeringai bahagia ketika Ma-ri membiarkan Jae-min melakukannya. Jae-min mengantarkan Ma-ri ke sekolah tempat di mana anak-anak berkemah, kemudian mengatakan bahwa Jae-min akan berjalan-jalan. Dia tidak bisa berhenti dari berbalik lagi, dan menyeringai, bahkan menertawakan kekonyolannya sendiri.
Jae-min berpikir serius ketika dia sendirian, berpikir tentang pesan yang Ma-ri lihat di mercusuar. Tapi dia tahu itu ibunya sendiri yang menulis itu, dan jae-min berjalan melewati rumah di mana dia tinggal. Jae-min tidak bisa membawa dirinya masuk rumah, dan jae-min hanya berkeliaran di luar pintu gerbang.
Di dalam, ibu Jae-min menyajikan Han minuman darah, dan dia bilang dia berharap Han bisa lebih sering mengunjunginya. Ibu Jae-min bertanya tentang Shi-hoo dan berharap mereka semua bisa duduk sebagai sebuah keluarga untuk makan malam. Tapi Jae-min masih tidak tahu bahwa Shi-hoo adalah keponakan Han.
Han menjelaskan tentang kesempatan terakhir Shi-Hoo dan akan menghadapi hukuman Ahn-chi jika ia melanggar aturan lagi, dan memberitahu Ibu Jae-min bahwa Shi-hoo akan merasa lebih terganggu karena orang tuanya mempertaruhkan segalanya untuk Shi-Hoo. Ibu Jae-min bilang itu pasti sangat sulit, mengetahui orang tua Shi-hoo dihukum karena Shi-Hoo, tapi Han mengatakan bahwa Shi-Hoo belum tau tentang itu.
Namun, tidak sekarang, karena Shi-hoo berdiri di luar pintu dan mendengar segala sesuatu dengan kemampuan pendengaran sentitif vampirnya. Shi-hoo terguncang dan marah, tapi Guru Han meyakinkan beberapa informasi baru telah ditemukan akan adanya perubahan hukuman.
Shi-hoo marah namun di sisi lain dia sedih, dimana orang tuanya telah menderita karena dia. Shi-hoo geram ketika Guru Han mengatakan bahwa shi-hoo terlalu muda untuk tahu apa yang dia lakukan. Shi-hoo menyerang manusia saat ia masih kecil. Demi shi-hoo, orang tuanya harus menggunakan kemampuan vampir mereka saat itu, dan ekspresi kehilangannya sangat menyedihkan.
Shi-hoo tidak dalam suasana hati yang bisa ditenangkan ketika Han menegaskan itu hanya kecelakaan. Mereka membahas vampir, kemampuan mereka, dan VCS dengan suara yang keras, dan tidak menyadari bahwa Jae-min berada tepat di sisi lain dinding, mendengarkan setiap kata.
Shi-hoo melangkah pergi, Jae-min menyusulnya, dan menanyakan tentang shi-hoo dan berbicara tentang vampir, hingga akhirnya mereka berkelahi. Mereka saling memukul satu sama lain, namun Shi-hoo memiliki kemampuan penyembuhan vampirnya.
Shi-hoo menusuk Jae-min dengan pernyataan tentang ayah tiri vampirnya, jae-min melampiaskan amarahnya dengan memberikan beberapa pukulan yang lebih keras, namun luka itu sembuh seketika. Shi-hoo mengatakan bahwa sebenarnya shi-hoo rugi dalam perkelahian ini karena shi-hoo tidak menunjukkan memar, dan itu akan terlihat seperti dia tidak diserang Jae-min.
Jae-min meminta shi-hoo untuk memukulnya dengan kekuatan penuh vampir, mengejek ketika Shi-hoo mengatakan akan. Jae-min mengatakan bahwa Shi-hoo hanya pengisap darah dan tidak akan pernah menjadi manusia, tetapi jawaban Shi-hoo adalah menjadi manusia bukan keinginananya.
Jae-min dengan kejam mengatakan bahwa vampir seperti Shi-hoo harus dipisahkan dari masyarakat, dan Shi-hoo mencoba untuk mendaratkan pukulan lain tetapi tidak berhasil saat ini. Jae-min memperingatkan shi-hoo untuk tidak mendekati Ma-ri lagi, dan Shi-hoo hanya tertawa, tapi tidak mengungkapkan rahasia Ma-ri.
Shi-hoo mendorong Jae-min hingga Jae-min jatuh ke tanah, dan mengatakan bahwa darah Ma-ri mungkin lezat. Shi-hoo mengatakan bahwa vampir tidak minum darah manusia saat ini, tapi mereka masih tertarik pada manusia dengan darah manis. Dan dia mengatakan bahwa, darah Ma-ri adalah darah manis itu.
Menyadari bahwa dalam perkelahian fisik dia tidak seimbang, Jae-min mundur, tapi mengatakan Shi-hoo kotor sebelum ia berjalan pergi. Ini, lebih dari apa pun, tampaknya menyakiti Shi-hoo, dan ia hanya berdiri di sana. Shi-hoo membalas perkataan jae-min ketika jae-mi melangkah menjauh darinya, mengatakan pada Jae-min bahwa dia bukan satu-satunya dengan bekas luka, dan suatu hari nanti Jae-min tak akan dapat memaafkan dirinya sendiri, juga.
Tanpa menyadari perkelahian para laki-laki, Ma-ri berbaring di tenda, berpikir tentang Jae-min, dan tersenyum. Ma-ri mengatakan dengan keras bahwa jika ini adalah mimpi, Ma-ri berharap tidak akan bangun. Jae-min kembali ke mercusuar dan duduk merenungkan kata-kata terakhir Shi-hoo yang bergema di kepalanya. Dan Shi-hoo pada gilirannya berpikir tentang peringatan Jae-min untuk meninggalkan Ma-ri sendiri, hingga air mata mengalir di wajahnya.
Guru Han mencari Shi-hoo keesokan harinya, dan mengatakan kepada Ma-ri bahwa Shi-hoo tahu mengapa orang tuanya dihukum. Kita melihat peristiwa dalam kilas balik, ketika orang tua Shi-hoo kehilangan putra mereka pada usia dimana vampir muda tidak dapat mengendalikan haus darah mereka. Mereka menemukan shi-hoo memeluk seorang pria dan berusaha untuk menggigitnya, orang tua Shi-hoo telah menggunakan kekuatan mereka untuk mendapatkan Shi-hoo dengan cepat dan menyelamatkan orang itu.
Ayah Shi-hoo telah mencoba untuk meminta maaf, tapi orang yang ketakutan lari darinya, langsung ke jalan dan hampir ditabrak mobil. Ayah Shi-hoo menggunakan kekuatannya lagi untuk menghentikan mobil, tapi demi menyelamatkan satu orang, pengemudi mobil tewas. Segera, pelacak di kedua leher orang tua Shi-hoo mulai bersinar, memanggil mereka untuk hukuman. Oh, itu mengerikan. [Sinopsis Orange Marmalade Selanjutnya]
Leave a Reply